- Setoran Dividen BUMN Belum Ideal
- YLKI Desak Kemenhub dan KPPU Evaluasi Monopoli Dermaga Eksekutif
- Pers Sangat Dibutuhkan di Tengah Pandemi
- HUT Gerindra ke-13, Hergun: Setia Berjuang Bersama Rakyat
- PSR Gelar Sosialisasi 4 Pilar
- Monopoli ASDP di Dermaga 6 Merak Diskriminatif dan Langgar Hak Konsumen
- Survey 3 Besar, Demokrat Tetap Fokus Bantu Masyarakat
- Bebani Rakyat, Tinjau Ulang PMK No.6/2021
- Setahun Kinerja Bakamla RI
- Hergun: PSBB Jawa-Bali, Penyerapan APBN dan Pengucuran Dana PEN Harus Dipercepat
Jazilul Fawaid Jemput Ety Toyyib Anwar di Bandara Soetta

Keterangan Gambar : Jazilul Fawaid (baju putih, kiri) menyambut kedatangan Ety Toyyib (kerudung hitam, kanan) di Bandara Soetta
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menjemput pekerja migran Indonesia Ety Toyyib Anwar di Bandara Soekarno-Hatta. Ety adalah pekerja migran yang lolos dari hukuman mati di Arab Saudi dengan tebusan Rp15,2 miliar atau 4 juta real.
Jazilul yang didampingi Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah itu, menyambut kedatangan Ety sekitar pukul 17:35 WIB, Senin (6/7/2020), di Terminal 3 Bandara Soetta. Ety yang asal Majalengka, Jabar itu, dituduh meracuni majikannya dan telah dipenjara sejak 2002. Ia akhirnya terbebas dari vonis mati dengan membayar uang diyat (uang darah) untuk ahli warisnya.
Pemerintah Indonesia, Duta Besar Indoneseia untul Arab Saudi, dan Lazis NU berkotribusi nyata membantu pembebasan Ety. Jazilul mengungkapkan, sempat terjadi negosiasi dengan ahli waris yang meminta diyat sebesar 30 juta real atau sekitar Rp107 miliar. "Jadi ini prosesnya sangat panjang," kata Jazilul.
Baca Lainnya :
- Kementan Harus Libatkan Lembaga Riset Soal Temuan Obat Anticorona0
- Temuan Eucalyptus Sebagai Obat Corona Belum Diuji Publik0
- Masyarakat Sudah Bisa Manfaatkan Penerbangan0
- Protokoler Bandara Harus Simpel0
- BURT DPR Tinjau Bandara Soetta0
Ety, sambung Jazilul, divonis hukuman mati qishos setelah membunuh majikannya bernama Faisal bin Said Abdullah Al Ghamdi dengan cara diberi racun. 19 tahun dipenjara, kini Ety menghirup udara bebas dan bisa pulang ke kampung halamannya di Desa Cidadap, Cingambul, Majalengka. Saat tiba di Termimal 3, Jazilul langsung menyapa Ety dengan ramah dan mengajaknya berbincang-bincang.
Sebelumnya, berdasarkan penjelasan
Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, dana sebesar Rp15,2 miliar tersebut dihimpun oleh Lazis NU selama 7 bulan dari para dermawan, santri, pengusaha, birokrat, politisi, akademisi, komunitas filantropi, dan Pemprov Jawa Barat. Ety sendiri terlihat bahagia bisa terbebas dari hukuman mati tersebut.